Mengatur uang jadi tantangan besar bagi banyak orang. Alasannya beragam. Ada yang melihat uang sebagai kebebasan, sehingga menyebabkan mereka terbawa suasana dan menjadi boros karena membeli sesuatu secara impulsif.
Ada juga yang melihat uang sebagai power sehingga nggak bisa menolak godaan untuk sekadar menunjukkan kelebihan mereka. Terkadang, kita anggap uang sebagai kompensasi. Ini terjadi saat kita menghabiskan uang atau belanja di luar rencana, misalnya karena sedang sedih atau stress.
Ketiga alasan di atas bisa terjadi pada siapa saja, berapa banyak pun uang yang dimiliki. Oleh karena itu, kita perlu mulai mempraktikkan mindful spending dalam mengatur keuangan sehari-hari.
Jago Mindful Spending, Apa Artinya Itu?
Jagoan mungkin sudah familiar dengan istilah mindfulness. Secara umum, mindfulness bisa diartikan sebagai sebuah praktik yang mendorong kita untuk fokus dengan situasi saat ini, menyadari dan menerimanya dengan lapang dada.
Mindfulness dapat membantu kita mengatasi atau membuang emosi, pikiran atau apapun yang negatif yang muncul apabila kita nggak dapat menerima apa yang terjadi.
Mindfulness & Wellbeing Coach Raden Prisya mendefinisikan mindfulness secara lebih rinci. “Mindfulness adalah menyadari apa yang sedang kita lakukan saat kita melakukannya. Semua yang kita rasakan, segala sensasi dan perasaan yang muncul adalah bagian dari diri kita yang nggak perlu diusir atau dicari. Semua yang kita butuhkan sudah ada di sini.”
Nah, mindful spending punya filosofi serupa. Saat mindful dengan uang, kita mengeluarkan atau membelanjakan uang dengan kesadaran dan perhatian penuh. “Sesungguhnya petunjuk selalu ada di dalam diri kita dan kita hanya perlu mendengarkan dan sungguh-sungguh dalam mengambil keputusan. Yang perlu kita lakukan adalah slow down dan sungguh-sungguh mengambil waktu serta mempelajari cara mendengarnya,” pungkasnya.
Mindful spending dapat membantu kita jadi lebih percaya diri dan puas dengan manajemen keuangan kita. Dengan mindful spending, rasa penyesalan yang timbul setelah kita mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu dapat dihindari.
Ini karena kita 100% menyadari dan menerima bahwa kita menggunakan uang benar-benar untuk memenuhi kebutuhan kita sebagai manusia serta mendukung nilai-nilai yang kita pegang teguh dan tujuan-tujuan yang ingin kita capai.
Agar kita lebih mindful dalam mengatur keuangan, Raden Prisya berbagi 3 tips berikut.
1. Jangan mencari uang karena dipengaruhi hal-hal yang bukan bersifat positif
Menyadari dan menerima juga perlu diwujudkan saat kamu mencari uang. Mencari uang berlandaskan alasan positif tentu adalah hal yang baik dan mindful. Namun, nggak demikian halnya jika mencari uang untuk menunjukkan arogansi, karena ingin membalas dendam, atau karena merasa stress atau hampa.
Apabila alasan mencari uang tersebut bukanlah sesuatu yang positif, maka saat memakai uang tersebut biasanya juga untuk sesuatu yang nggak positif, yang artinya nggak ada mindfulness-nya.
“Patut direnungkan juga, apa artinya ‘cukup’ buatmu? Apakah kamu akan mengubah teman, pekerjaan, kebiasaan hidup dan sebagainya jika kaya? Kalau semuanya akan tetap sama, maka kamu sudah kaya,” ujar Raden Prisya.
2. Jangan habiskan semua uang sekaligus
Mindful spending adalah gaya hidup di mana kita memperhatikan pemakaian uang secara penuh. Dengan kata lain, mindful spending bertentangan dengan menghabiskan seluruh uang.
Bukan berarti kamu nggak boleh mengeluarkan uang untuk hiburan, bersenang-senang dan semacamnya. Selama kamu sudah merencanakan dengan matang dan menggunakan uang secara mindful, boleh banget kok.
3. Tentukan tujuan keuangan dan selalu bersyukur
Bagi yang belum tahu atau belum punya, inilah saat yang tepat untuk merenungkan dan akhirnya menemukan jawabannya. Perlu diingat, tujuan keuangan nggak harus sama dengan orang lain. Tentukan apa yang penting bagimu dan jadikan itu sebagai tujuan.
Tujuan keuangan dapat bersifat jangka pendek maupun panjang. Sebelum menggunakan uang, sadari dulu apakah pengeluaran ini akan membantu mencapai tujuan atau mimpi.
Jangan lupa, dalam segala hal yang kita lakukan, termasuk dalam hal rezeki mesti selalu disertai rasa syukur. Kita nggak perlu membandingkan rezeki kita dengan rezeki orang lain. Bersyukur menjadikan segalanya lebih indah.
Lebih Mindful Soal Keuangan Dengan Jago
Untuk membantumu lebih mindful tentang keuangan, kamu bisa manfaatkan beberapa fitur unggulan Jago.
1. Lebih mindful akan pengeluaran dengan fitur Analisis Pengeluaran

“Salah satu fitur yang bisa dimanfaatkan adalah Analisis Pengeluaran. Jadi setiap kita bertransaksi dengan akun Jago, itu secara otomatis akan dicatat dan dikategorikan oleh Jago. Yang mana transfer, yang mana shopping, yang mana untuk keluarga, dan lain-lain. Setiap akhir bulan bisa dilihat berapa persen pengeluaran untuk masing-masing kategori tersebut dan perbandingan dengan bulan sebelumnya, sehingga bisa bantu kita lebih mindful dalam mengeluarkan uang,” ujar Brand Communication Manager Bank Jago, Muhammad Pandu.
Data disajikan dalam bentuk diagram dan persentase, supaya kamu dapat menganalisis pengeluaran dengan lebih mudah. Fitur Analisis Pengeluaran paling baik jika diakses secara berkala agar lebih mindful soal pengeluaran.
2. Lebih mindful akan tujuan keuangan dengan Kantong Jago
Untuk lebih mindful akan tujuan keuangan, fitur yang cocok adalah Kantong Jago. Fitur ini dapat dipakai untuk menyisihkan uang guna memenuhi berbagai tujuan finansial. Setiap Kantong bisa dipersonalisasi dengan menentukan nama, mengubah foto dan warna Kantong untuk mengingatkanmu ke tujuan. Kantong juga bisa dibuat menjadi Kantong Bersama jika ingin menabung dan mencapai tujuan keuangan bersama orang lain.
“Inti dari Kantong Jago ini adalah uang kita hubungkan ke satu tujuan sehingga saat buka aplikasi kita jadi ingat tujuan kita apa. Jadi, fitur di aplikasi Jago ini bisa mengingatkan kita untuk lebih bijak ketika ingin spending money,” tambah Pandu.
Aplikasi Jago juga telah terhubung dengan ekosistem seperti GoPay untuk memudahkan pengaturan uang sehari-hari, baik untuk pembayaran, transport maupun makanan. Selain itu, bagi yang ingin berinvestasi, Kantong bisa dihubungkan ke Bibit atau Stockbit. Investasi pun jadi lebih teratur dan semua tujuan menabung tergabung di dalam satu aplikasi.
3. ‘Memaksa’ diri mindful dengan Kantong Terkunci dan Autosave

Bagi yang sudah punya semangat mindful spending tapi masih belum terbiasa atau masih sering tergoda faktor eksternal seperti diskon, peer pressure, dsb., kamu bisa lebih mindful dengan mendisiplinkan diri.
Tenang, disiplin di sini nggak akan bikin hidup menderita, karena kamu melakukannya bersama Kantong Terkunci. Sesuai namanya, Kantong Terkunci bakal mengunci uang dan mengamankannya dari penggunaan yang kurang mindful.
Ada juga fitur Autosave atau menabung otomatis sehingga nggak perlu repot memindahkan uang ke tabungan. Tapi, kamu akan melihat tabungan terus tumbuh. Dan, bersamaan kamu juga sudah berhasil mempraktikkan mindful spending.
Yuk, saatnya memulai mindful spending agar kita jadi jago mengatur keuangan sehari-hari.