Teknologi digital semakin memudahkan hidup kita. Termasuk dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari hari. Dulu belanja mesti ke pasar, toko swalayan atau mall. Sekarang, bisa dilakukan sambil duduk di sofa yang empuk di rumah. Selama punya ponsel dan koneksi internet, belanja online jadi beres.
Sayangnya, kegemaran masyarakat belanja online sering dimanfaatkan oleh pihak yang nggak bertanggung jawab. Kalau Jagoan perhatikan, kasus penipuan jual beli online udah nggak asing lagi di telinga. Toko online nakal atau bodong makin banyak jumlahnya, terutama di media sosial.
Sebagai Jagoan, kamu mesti jago mengenali ciri-ciri toko online yang nakal maupun bodong supaya nggak ketipu. Lemes banget kan kalau sampai uang lenyap gitu aja.
Toko Online Nakal atau Bodong Itu yang Seperti Apa Sih?
1. Menawarkan harga produk yang jauh dari wajar
Harga super murah atau diskon super besar akan membuat banyak orang tergiur. Kecenderungan seperti ini lah yang dimanfaatkan penipu berkedok toko online.
Karena sudah tergiur, pembeli sering langsung bayar tanpa pikir panjang lagi. Eh, begitu uang sudah ditransfer, toko online mendadak nggak bisa dihubungi dan barang nggak pernah diterima.
2. Memanfaatkan situasi atau keresahan masyarakat
Contoh terakhir adalah pandemi COVID-19, dengan kasus yang kian bertambah setiap harinya. Situasi gawat seperti ini bikin panik masyarakat.
Bukannya prihatin, penipu malah aji mumpung. Tanpa belas kasih, mereka tetap menipu para pasien COVID-19 dan keluarganya. Ada toko online yang menawarkan obat dan tabung oksigen yang stoknya memang sangat terbatas.
Karena resah dan butuh, banyak juga pembeli yang tidak mempertanyakan lagi dan langsung bayar. Sama seperti poin ke-1, setelah transfer uang yang jumlahnya nggak sedikit, barang nggak pernah sampai ke tangan pembeli. Meski penjual udah ngasih liat bukti pengiriman, ternyata bukti pengiriman ini palsu.
Mari kita doakan para penipu berhati bengis ini mendapatkan hidayah.
3. Testimoni yang terkesan nggak normal
Testimonial bisa meningkatkan reputasi perusahaan. Tapi, kamu patut curiga jika testimoni yang ditampilkan saat dibaca terkesan nggak normal. Maksudnya?
Misalkan, kalau kamu ngeliat testimoni menggunakan bahasa yang lebay. Tapi, nggak ada penjelasan rinci atau pengalaman dari memakai produk tersebut. Udah gitu, antara satu testimoni dan testimoni lain terlihat serupa atau seragam, meski kata-katanya dibuat cukup beda.
4. Nggak bisa kasih komentar untuk produk yang dijual
Kalau penjual produk online nggak punya tujuan menipu, mereka pasti akan senang jika banyak pelanggan yang puas mengomentari produk.
Tapi, nggak demikian dengan toko online palsu. Mereka justru nggak pengen ada komentar-komentar negatif dari para korban sebelumnya sehingga kolom komentar dinonaktifkan.
Tips dari Jago Biar Kamu Nggak Jadi Korban Penipuan Jual Beli Online
Nah, biar Jagoan nggak ikut tertipu, bisa ikuti beberapa tips dari Jago berikut ini:
- Meski diskon atau harga yang begitu murah terasa sangat menarik, Jagoan sebaiknya nggak langsung terbawa emosi. Dipikirkan kembali apakah benar harga bisa miring sampai serendah itu.
- Selalu waspada dengan orang-orang di media sosial dan aplikasi pesan instan yang langsung nawarin produk ke kamu secara japri. Bisa jadi mereka sedang mencari korban.
- Jagoan disarankan belanja online di platform yang sudah memiliki reputasi karena biasanya platform telah melakukan due diligence.
- Lihat review dan feedback para pembeli sebelumnya dan pastikan mereka terlihat genuine.
- Jagoan disarankan untuk baca kebijakan terkait pengembalian barang dan refund sebelum belanja dan transfer uang.
- Jagoan mesti curiga saat para pelaku penipuan jual beli online meminta pembayaran penuh atau sebagian besar di awal, lalu setelah uang ditransfer, penjual jadi sulit dihubungi.
Jika jagoan curiga telah menjadi korban penipuan, segera lapor ke polisi ya. Lalu, lapor juga ke bank bersangkutan.
Belanja Online yang Nyaman dan Nggak Boros Dimulai dari Punya Akun Jago
Jagoan semua kalau mau belanja online pasti perlu top up saldo e-Wallet dulu kan? Kalau sering belanja, saldo tentu cepat terkuras dan kamu jadi mesti sebentar-sebentar isi saldo.
Nah, kalau pakai Jago, kamu bisa selamanya lupakan yang namanya terus-terusan top up. Kok bisa gitu? Karena Jago punya fitur auto payment (pembayaran otomatis) untuk top up e-Wallet kamu. Asiknya lagi, kamu nggak perlu keluar uang buat biaya admin top up. Semakin tinggi Level Akun kamu, semakin besar kuota top up gratis yang bisa kamu nikmati. Nggak boros biaya top up kan jadinya?
Cara top up e-Wallet bisa kamu lihat di bawah ini ya, Jagoan.
- Pilih Kirim & Bayar dari halaman Beranda.
- Pilih Kontak Baru.
- Pilih e-Wallet.
- Pilih e-Wallet apa yang akan di top up.
- Masukkan nomor telepon e-Wallet kamu, klik Periksa, lalu pilih Lanjut.
- Cek kembali akun tujuan, lalu tap Lanjut.
- Masukkan jumlah uang dan pilih Lanjut.
- Jika sudah sesuai, silakan pilih Top Up Sekarang.
- Masukkan password agar transaksi dapat diproses.