Depok, 16 Agustus 2024 - Sejumlah praktisi PT Bank Jago Tbk memberikan tips pengelolaan keuangan dan motivasi karir di acara Orientasi Pengenalan Kampus (OPK) mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) tahun ajaran 2024/2025.
Total lebih dari 850 mahasiswa FEB UI mengikuti sesi talk show Bank Jago, yang menghadirkan pembicara Head of Consumer Business Trio Lumbantoruan, Head of People & Culture Pratomo Soedarsono, dan Value Proposition Manager Muhammad Pandu.
Trio Lumbantoruan membuka diskusi dengan berbagi pengalamannya sebagai mahasiswa serta menjelaskan perkembangan dan tantangan industri perbankan di era digital saat ini. Bank Jago merupakan salah satu pionir bank berbasis teknologi yang mencoba menjawab tantangan tersebut dengan memperhatikan tren gaya hidup dan potensi demografi Indonesia yang didominasi oleh konsumen usia muda dan melek internet.
“Kami di Bank Jago melihat peluang untuk mengubah pengalaman konsumen Indonesia, yang didominasi oleh kaum muda melek teknologi, dengan menghadirkan Aplikasi Jago dapat dipersonalisasi untuk mengelola keuangan dan dapat tertanam dalam ekosistem digital,” jelas Trio.
Terkait pengelolaan keuangan, Muhammad Pandu mengajak mahasiswa baru FEB UI untuk berani jujur membicarakan berbagai permasalahan keuangan dan mulai peduli terhadap kesehatan finansial. menurutnya, terdapat empat level kedewasaan finansial manusia yang diukur berdasarkan fokus keuangannya.
“Pertama adalah financial security atau aman secara finansial untuk membiayai kebutuhan dasar pribadi. Kedua adalah financial resilience atau memiliki ketahanan keuangan yang lebih baik. Berikutnya adalah financial control atau memiliki kendali finansial, dan terakhir barulah financial freedom,” tuturnya.
Menurutnya, setiap orang punya masalah dan kebutuhan hidup masing-masing serta punya caranya sendiri untuk mengatur keuangan. Itulah kenapa Aplikasi Jago dirancang agar nasabah bisa fleksibel mendesain solusi keuangannya sendiri secara mudah dan seamless, karena terhubung dengan kekuatan ekosistem digital, seperti Gopay, Gojek, Tokopedia, serta Bibit dan Stockbit untuk investasi.
Pada sesi talkshow berikutnya, Pratomo Soedarsono atau yang biasa disapa Tommy, memperkenalkan budaya kerja dan nilai-nilai Bank Jago, sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital. Dia juga membekali mahasiswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman dasar tentang model bisnis, peluang, tantangan, serta keterampilan tentang pengelolaan sumber daya manusia.
“Salah satu tantangan utama industri perbankan digital saat ini adalah langkanya talenta digital dan kemampuan bank mengadopsi teknologi yang berkembang pesat serta kematangan digital masyarakat yang perlu ditingkatkan,” ungkap Tommy.
Tommy menambahkan, Bank Jago adalah kombinasi antara budaya startup dengan strategi bisnis bank yang berkelanjutan. Karenanya, Bank Jago percaya bahwa keberagaman merupakan pendorong untuk berinovasi.
“Dengan berbagai keahlian dan latar belakang, setiap Jagoan hadir untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman unik mereka,” lanjut Tommy.