Jakarta, 27 Februari 2024 - Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LIPI) bersama 23 Pimpinan Cabang Bank Pembangunan Daerah (BPD) melakukan studi banding ke Bank Jago untuk mempelajari model bisnis bank digital.
Delegasi yang dipimpin oleh Direktur LPPI Retno Wahyuni Wijayanti itu mengawali kunjungan dengan melakukan office tour di kantor pusat Bank Jago. Kemudian, dilanjutkan dengan sharing session yang menghadirkan pembicara Head of Culture, Communication and Sustainability Bank Jago Maya Kartika dan Head of People & Culture Bank Jago Pratomo Soedarsono.
Dalam kesempatan itu, Maya Kartika menjelaskan aspirasi dan tantangan Bank Jago dalam upayanya sebagai bank berbasis teknologi, yang berkomitmen meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta insan melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan.
“Sejak awal membangun Bank Jago, kami berkeyakinan bahwa Indonesia dengan mass market yang luar biasa besar, bank di masa depan akan mengalami transformasi layanan. Misalnya, membuka rekening tidak harus ke kantor cabang. Untuk itulah kami mengembangkan bank berbasis teknologi untuk menjawab pain point tersebut,” jelas Maya.
Sementara itu, Pratomo Soedarsono yang biasa disapa Tommy menerangkan strategi dan model bisnis Bank Jago, yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem digital. “Untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang, Bank Jago berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi guna menyediakan solusi keuangan digital yang berdampak positif terhadap kehidupan masyarakat Indonesia,” ujar Tommy.
Bicara tantangan dalam mengembangkan bank berbasis teknologi, Tommy menyinggung soal keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan siap kerja di bidang teknologi digital. Untuk menjawab permasalahan tersebut, ia memperkenalkan Jago Digital Academy sebagai salah satu inovasi dan kolaborasi yang dilakukan Bank Jago untuk dapat berkontribusi memenuhi kebutuhan talenta digital di masa depan.
“Dalam membangun bank yang sepenuhnya digital, Bank Jago tak hanya fokus membangun infrastruktur IT dan banking yang andal dan aman, tetapi juga memastikan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang punya digital mindset dan siap kerja,” papar Tommy.
Selain masalah SDM, lanjut Tommy, masih rendahnya literasi keuangan juga menjadi tantangan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Untuk mendorong edukasi keuangan sejak usia belia, Bank Jago memperkenalkan Jago Money Quest, game edukasi keuangan interaktif berbasis web.
“Jago Money Quest merupakan game untuk mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, agar peduli dengan kesehatan keuangan. Ini merupakan wujud nyata program sustainability yang dibangun Bank Jago dalam membangun lingkungan yang memberikan kesempatan tumbuh bagi seluruh masyarakat,” tutur Tommy.
Pemaparan Maya Kartika dan Pratomo Soedarsono mengenai Bank Jago mendapatkan apresiasi yang sangat positif dari LPPI dan para Pimpinan Cabang BPD.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Bank Jago yang berkenan berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait transformasi bisnis bank, terutama dalam mengembangkan bank digital, Saya berharap LPPI bisa berkolaborasi dengan Bank Jago, khususnya dalam bentuk edukasi,” ucap Direktur LPPI Retno Wahyuni Wijayanti.