Jakarta, 29 Januari 2024 - Head of People & Culture PT Bank Jago Tbk Pratomo Soedarsono menjadi pemateri dalam diskusi daring bertajuk "The Future of Banking: Career in a Digital Bank" yang diselenggarakan oleh Universitas Prasetiya Mulya, Senin, 29 Januari 2024.
Dalam diskusi yang diikuti oleh puluhan mahasiswa dan alumni Universitas Prasetiya Mulya tersebut, Pratomo Soedarsono memperkenalkan Bank Jago sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital yang berkomitmen meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang dengan menyediakan solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan.
Pada kesempatan tersebut, pria yang biasa disapa dengan Tommy itu juga berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan dalam melakukan inovasi layanan bank dan memastikan ketersediaan talenta digital.
Salah satu inisiatif Bank Jago untuk menjawab tantangan tersebut, antara lain dengan meluncurkan program Jago Digital Academy (JDA) sebagai wadah kolaboratif bagi para talenta di bidang teknologi (tech-talents) dalam mengakselerasi pengetahuan dan kompetensi digitalnya secara mandiri.
Melalui program JDA, Tommy berharap muncul talenta-talenta unggul di bidang teknologi dan perbankan digital yang siap terjun di dunia kerja yang semakin kompetitif. “Mencari digital talent tidak mudah. Ada keterbatasan SDM yang qualified, baik engineering, data analyst, maupun bankers yang melek teknologi. Tantangan inilah yang coba kami jawab dengan membangun beberapa hal di Bank Jago agar talent-talent bisa membangun karir,” jelasnya.
Dalam membangun bank yang sepenuhnya digital, lanjut Tommy, Bank Jago tak hanya fokus membangun infrastruktur IT dan banking yang andal dan aman, tetapi juga memastikan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang punya digital mindset dan siap kerja.
Caranya dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik dan infrastruktur pendukung yang cukup sehingga para talenta bisa mendapatkan pengalaman kerja yang menyenangkan dan memudahkan mereka mengembangkan kapabilitas sehingga dapat tumbuh bersama perusahaan.
“Kami tidak hanya mencari bibit-bibit talent yang punya bakat, tetapi juga membangun kompetensi mereka melalui capability journey. Karena talentanya jumlahnya sangat besar, kami harus membuat kerangka kerja digital agar mereka bisa bekerja dan belajar secara mandiri,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Bank Jago juga bekerja sama dengan partner strategis, termasuk dengan perguruan tinggi, dalam mengembangkan program JDA sebagai metode pembelajaran mandiri berbasis digital.
JDA saat ini telah mengembangkan program pembelajaran yang mandiri untuk 50 bidang studi, yang terbagi ke dalam lebih dari 200 modul pembelajaran dan berfokus pada tiga tiga jalur kemampuan teknis, yaitu product management, engineering, dan data science.
“JDA ini merupakan hasil diskusi dan kolaborasi para ABG, academician, business, government, untuk bagaimana membangun sebuah solusi bersama dalam meningkatkan kapabilitas masyarakat dan menciptakan lingkungan digital tidak hanya di dalam tapi juga di luar, sebagai bagian dari SDGs (Sustainable Development Goals) Bank jago,” papar Tommy.