Memiliki tujuan membangun lingkungan untuk pertumbuhan karyawan dan pemangku kepentingan, Bank Jago berkomitmen untuk mengembangkan kerangka keuangan berkelanjutan. Untuk mewujudkan komitmen ini, Bank Jago bekerja sama dengan United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP FI). Acara ini diselenggarakan pada 21 Juni 2023.
UNEP adalah otoritas lingkungan global terkemuka yang menetapkan agenda lingkungan global, mempromosikan implementasi yang koheren dari dimensi lingkungan dari pembangunan berkelanjutan dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan berfungsi sebagai advokat otoritatif untuk lingkungan global.
Sementara itu Finance Initiative dari UNEP mengkatalisasi tindakan di seluruh sistem keuangan untuk menyelaraskan ekonomi dengan pembangunan berkelanjutan.
UNEP FI menyatukan jaringan lebih dari 400 lembaga keuangan secara global untuk membentuk agenda keuangan berkelanjutan, termasuk menjadi tuan rumah dan memfasilitasi penerapan kerangka kerja keuangan berkelanjutan terkemuka, termasuk Prinsip Perbankan yang Bertanggung Jawab dan Prinsip Asuransi Berkelanjutan.
Melalui inisiatif ini, Bank Jago menyatakan komitmennya untuk terlibat dalam proyek kolaboratif yang memajukan tujuan pembangunan PBB, khususnya Prinsip Perbankan yang Bertanggung Jawab.
Definisi Keuangan Berkelanjutan
Dilansir dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), keuangan berkelanjutan merupakan suatu bentuk dukungan menyeluruh dari industri jasa keuangan. Dukungan ini ditujukan untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan yang merupakan hasil perwujudan dari selarasnya kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
Upaya Bank Jago Mendukung Keuangan Berkelanjutan
Sebagai institusi perbankan di Indonesia, Bank Jago terus melakukan berbagai upaya dan menyatakan komitmennya untuk selalu mendukung terciptanya keuangan berkelanjutan. Oleh karena itu, Bank Jago bersama dengan bantuan dari UNEP FI akan mengembangkan Kerangka Keuangan Berkelanjutan yang menggabungkan persyaratan Taksonomi Hijau Indonesia sebagai panduan internal untuk mengidentifikasi transaksi yang membiayai kegiatan yang berdampak lingkungan atau sosial, serta juga sebagai panduan eksternal untuk mengkomunikasikan komitmen keberlanjutan bank.
Lebih lanjut lagi, Taksonomi Hijau Indonesia berperan penting dalam mendukung perekonomian yang tangguh serta berkelanjutan. Hal ini dikarenakan Taksonomi Hijau Indonesia lah yang menjadi acuan atas klasifikasi aktivitas hijau pada saat sektor jasa keuangan atau institusi perbankan mengembangkan portofolio produk dan/atau jasa keuangannya.
Dengan demikian, proses pemantauan terhadap implementasi pembiayaan, investasi maupun penyaluran kredit ke sektor hijau dapat dilakukan secara berkala. Selain itu, potensi pelaporan aktivitas hijau yang kurang tepat dapat diminimalisasi atau bahkan dicegah.