Banyak di antara Jagoan yang mungkin familier dengan Matriks Eisenhower. Matriks Eisenhower memang sering dipakai sebagai acuan dalam menentukan prioritas pekerjaan. Tapi ternyata, Matriks Eisenhower juga bisa digunakan saat kamu melakukan alokasi budget bulanan loh.
Alokasi Budget Bulanan Dengan Matriks Eisenhower
1. Mendesak dan penting
Dalam menentukan prioritas pekerjaan, sesuatu yang sifatnya mendesak dan penting tentu harus diselesaikan sekarang atau secepat mungkin. Apabila nggak segera dikerjakan, ada risiko timbulnya konsekuensi yang membawa dampak negatif.
Begitu pula saat kamu sedang melakukan alokasi budget bulanan. Pada umumnya, kebutuhan yang mendesak dan penting adalah kebutuhan jangka pendek yang mesti dipenuhi dan bersifat rutin. Kebutuhan mendesak dan penting harus menjadi prioritas.
Apa saja contoh kebutuhan yang termasuk dalam kategori mendesak dan penting? Pembayaran tagihan bulanan seperti listrik, air dan internet. Apabila nggak membayar, kamu nggak dapat menikmati layanan. Belum lagi denda yang harus ditanggung akibat belum menyelesaikan pembayaran.
Jenis pengeluaran yang juga masuk dalam kategori mendesak dan penting antara lain adalah sewa rumah, transportasi, kebutuhan pokok dan kebutuhan rumah tangga.
2. Nggak mendesak namun penting
Saat ada pekerjaan yang nggak mendesak namun penting, kamu harus memastikan bahwa pekerjaan tersebut sudah dijadwalkan untuk dilakukan. Hanya saja, tenggat waktu menyelesaikan pekerjaannya lebih rileks atau fleksibel. Nggak perlu harus selesai besok atau minggu depan, tapi tetap harus dilaksanakan.
Dalam budgeting pun juga demikian. Contoh kebutuhan yang nggak mendesak namun penting adalah tabungan dana darurat dan berbagai tujuan keuangan.
Membangun dana darurat dengan menyisihkan uang untuk ditabung secara konsisten setiap bulan adalah hal penting untuk dilakukan. Selama kamu konsisten dan disiplin menabung dana darurat, maka kamu akan sangat terbantu saat peristiwa nggak terduga datang menghampiri.
Sama dengan tujuan keuangan. Ambil contoh tabungan dana pensiun. Menabung untuk hari tua memang nggak mendesak untuk diselesaikan sekarang juga, tapi penting untuk dilakukan. Jika nggak mulai menabung sejak masih muda, maka kemungkinan besar kamu nggak akan punya tabungan hari tua dalam jumlah yang cukup.
3. Mendesak namun nggak penting
Kira-kira apa nih pengeluaran yang bisa dibilang mendesak tapi sebenarnya nggak penting? Ini adalah sesuatu yang lebih mengarah pada keinginan.
Keinginan seperti nonton film di bioskop dan makan malam bareng teman setiap minggu adalah sesuatu yang mendesak, dalam artian bagus untuk kesenangan diri. Dan, memang diperlukan dari waktu ke waktu.
Tapi, pengeluaran ini kalau direnungkan sebenarnya nggak penting saat dibandingkan dengan pembayaran tagihan bulanan dan tabungan dana darurat.
Alokasi budget bulanan untuk pengeluaran yang mendesak namun nggak penting ini tetap perlu ada, Jagoan. Apa alasannya? Kamu bisa temukan di artikel Kenapa Kamu Perlu Punya Budget untuk Kesenangan Pribadi?
4. Nggak mendesak dan nggak penting
Saat menghadapi sesuatu yang nggak mendesak dan nggak penting, apa yang kamu lakukan? Kamu nggak perlu melakukan apapun.
Memang, kamu nggak perlu mengalokasikan budget untuk sesuatu yang nggak mendesak dan nggak penting. Tapi sayangnya, sering saja muncul pengeluaran yang masuk dalam kategori nggak mendesak dan nggak penting.
Saat lagi belanja kebutuhan pokok di supermarket, misalnya, kamu melihat ada diskon untuk produk yang nggak ada di daftar belanja. Ujung-ujungnya, kamu turut membeli produk yang sedang didiskon tersebut. Saat melakukannya, kamu telah mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu yang nggak mendesak dan nggak penting.
Untuk kategori yang satu ini, kamu perlu memantau pengeluaran secara berkala supaya jangan sampai terjadi overspending atau pengeluaran yang nggak sesuai rencana.
Berapa Persentase Alokasi Gaji Bulanan?
Berdasarkan Matriks Eisenhower di atas, kamu bisa mulai mengkategorikan pengeluaran atau kebutuhan sesuai jenisnya. Ada beberapa metode alokasi gaji bulanan yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan atau sesuai maumu. Salah satu yang cukup populer adalah prinsip 50 30 20.
Apa itu prinsip 50 30 20 dalam mengatur keuangan?
Menurut United Nations Federal Credit Union, dalam mengatur keuangan kamu bisa mengalokasikan 50% untuk kebutuhan, lalu 30% untuk keinginan dan 20% untuk tabungan.
Berapa persen uang yang harus ditabung dari gaji?
Jika kamu ingin mencoba prinsip 50 30 20, maka jawabannya adalah 20% gaji atau penghasilan bulananmu harus dialokasikan ke tabungan.
Bagaimana jika kamu ingin memiliki beberapa tabungan untuk tujuan finansial yang berbeda-beda? Setelah tahu jumlah yang harus ditabung (20% dari gaji), maka bisa kamu bagi lagi sesuai tujuan keuangan yang ingin dicapai. Namun, jumlahnya nggak harus sama per tujuan. Untuk tabungan dana darurat, misalnya, bisa diprioritaskan dari tabungan lainnya.
Bareng Jago, Selangkah Lebih Jago Kelola Budget
Kamu sudah tahu tentang Matriks Eisenhower, sekarang tinggal alokasi budget bulanannya saja yang perlu diwujudkan.
Untuk kepraktisan dalam pengalokasian dana, kamu bisa gunakan aplikasi Jago milik Bank Jago. Segala kebutuhan yang harus dipenuhi bisa dipisahkan dengan membuat Kantong. Kamu juga dapat mempersonalisasi Kantong agar mudah mengindentifikasinya.
Membuat 1 Kantong Jago sama dengan membuat 1 rekening. Kamu bisa membuat banyak Kantong Jago. Jadi, ini sama dengan memiliki banyak rekening di Bank Jago.
Untuk memasukkan dana ke dalam Kantong, kamu hanya perlu memindahkan uang dari Kantong Utama yang biasanya menjadi sumber dana. Jika sumber dana utama bukan berasal dari Kantong Utama, kamu bisa memilih dari Kantong lain di mana dana tersedia.
Belum punya aplikasi Jago? Segera unduh aplikasi Jago di sini agar menjadi selangkah lebih jago dalam mengelola budget bulanan.