Jagoan, apakah kamu termasuk generasi sandwich? Bagi yang belum tahu, generasi sandwich adalah generasi yang terhimpit di tengah-tengah karena mesti memenuhi kebutuhan banyak orang pada saat bersamaan, biasanya orang tua di atas dan anak di bawah.
Menjadi generasi sandwich bisa bikin galau. Harus nabung untuk dana pendidikan anak, beliin token listrik rumah ibu, belum lagi mencukupi kebutuhan diri sendiri. Banyak banget yang harus dibayar. Apa yang harus dilakukan? Yuk simak 5 cara jago berikut ini.
Generasi Sandwich Jadi Selangkah Lebih Jago Mengatur Keuangan
1. Berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan
Komunikasi dan keterbukaan adalah faktor penting untuk jadi selangkah lebih jago mengatur keuangan. Carilah waktu untuk duduk bareng pasangan dan membahas berapa uang yang harus disisihkan untuk orang tua, kapan menyisihkan dan mentransfer uangnya serta dari mana uang berasal.
Perlu diingat, mungkin orang tua dari kedua belah pihak (istri dan suami) perlu dibantu. Jika demikian, maka lebih banyak uang yang harus disisihkan untuk membantu semuanya.
2. Bersikap tegas, prioritaskan yang penting
Karena ada banyak kebutuhan yang mesti dipenuhi, tentu nggak bisa semuanya dipenuhi. Oleh karena itu, kamu perlu bersikap tegas. Keinginan itu nggak sama dengan kebutuhan. Kamu perlu memprioritaskan yang penting, yaitu kebutuhan.
Jika gaya hidup orang tua menurut kamu cukup konsumtif, maka kamu dapat berbicara kepada orang tua dan menegaskan bahwa kamu hanya dapat memenuhi kebutuhan mereka saja, bukan keinginan mereka.
Dalam wawancara dengan Bank Jago, perencana keuangan bersertifikasi Annisa Steviani juga menekankan pentingnya komunikasi dengan orang tua.
"Komunikasi dengan orang tua jadi kunci utama. Dan, jangan berasumsi dulu. Misalnya asumsi orang tua nggak bisa ngerti atau akan ada konflik. Tanyakan kepada orang tua apa saja kebutuhan utama. Jelaskan juga bahwa uang terbatas, nggak bisa semua keinginan dipenuhi. Namun, jika memang penghasilan bulanan dirasa kurang, generasi sandwich bisa mencari penghasilan tambahan," Annisa menyarankan.
Bukan cuma orang tua, kamu juga harus bersikap tegas kepada diri sendiri. Mengingat ada banyak pengeluaran, kamu dapat mengurangi atau bahkan menghentikan apapun yang termasuk sebagai non-prioritas.
Misalnya, kamu selalu nonton di bioskop setiap minggu. Tapi, sekarang kamu perlu mempersiapkan tabungan pendidikan anak. Di sini lah kamu perlu menentukan mana prioritas, apakah tabungan pendidikan anak atau nonton di bioskop. Untuk dapat menabung, kamu perlu kurangi frekuensi nonton di bioskop.
3. Membuat budget secara disiplin
Budgeting dapat membantumu dalam mengendalikan pengeluaran. Melalui budgeting, kamu dapat mengatur berapa banyak uang yang dipakai untuk memenuhi berbagai keperluan dan berapa banyak uang yang dimasukkan ke dalam tabungan.
Tabungan dana darurat, contohnya, penting dimiliki. Jika kamu sebagai generasi sandwich menanggung sebagian kebutuhan orang tua, alangkah baiknya memiliki dana darurat yang juga diperuntukkan bagi orang tua, selain keluarga sendiri.
"Karena generasi sandwich memenuhi kebutuhan bukan hanya kebutuhan keluarga inti, maka dalam menabung dana darurat juga perlu memperhitungkan tanggungan di luar keluarga inti," papar Annisa.
Generasi sandwich yang harus memenuhi banyak kebutuhan dapat mulai melakukan budgeting secara disiplin. Kedisiplinan juga diperlukan saat mengikuti budget yang sudah dibuat. Ini untuk mencegah pemakaian uang yang nggak semestinya.
Untuk kemudahan dan kepraktisan dalam budgeting, kamu bisa lakukan secara digital pakai Kantong Jago. Ada berapa banyak kebutuhan yang harus dipenuhi? Kamu bisa buatkan Kantong Jago-nya masing-masing. Cocok banget buat kamu generasi sandwich yang punya banyak kebutuhan.
Setiap Kantong yang dibuat punya nomor Kantong (nomor rekening) masing-masing. Ini akan memudahkanmu saat harus membayar ini itu. Jadi, kamu nggak perlu repot memindahkan uang ke Kantong Utama, yang biasanya menjadi sumber dana utama.
4. Mencatat dan menganalisis pengeluaran
Nggak kalah penting, untuk dapat mengatur keuangan dengan baik kamu perlu mencatat pengeluaran sebelum menganalisisnya. Saat semua pengeluaran dicatat dengan rapi, kamu jadi tahu jelas uang dipakai untuk apa saja.
Setelah mencatat pengeluaran, akan lebih mudah bagi kamu untuk menganalisis pengeluaran. Setelah melihat jumlah uang yang habis untuk belanja online, misalnya, kamu dapat mempertimbangkan apakah memang perlu budget sebesar itu? Apakah bisa jika budget belanja online dikurangi separuh sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan lain seperti renovasi plafon rumah ibu yang sifatnya lebih mendesak?
Mengelola keuangan bersama Jago, kamu nggak perlu mencatat manual. Setiap transaksi yang dilakukan lewat Jago akan otomatis dicatat di dalam aplikasi Jago. Kamu bisa lihat riwayat transaksi tiap Kantong kapan saja.
Analisis pengeluaran juga jadi gampang karena ada fitur Analisis Pengeluaran yang bisa dimanfaatkan. Fitur ini menyajikan data terkait pengeluaran bulanan secara total dan persentase pengeluaran per kategori. Kamu nggak perlu menghitung manual lagi.
5. Mencari penghasilan tambahan
Jika kamu merasa bahwa penghasilan masih belum cukup untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan, kamu bisa melakukan cara jago terakhir, yaitu mencari penghasilan tambahan.
Sumber penghasilan tambahan bisa macam-macam, seperti berjualan online dan pekerjaan freelance. Memang ada yang perlu dikorbankan, seperti tenaga dan waktu. Tapi, dari mendapatkan penghasilan tambahan, kebutuhan dapat dicukupi dengan baik.
Saatnya generasi sandwich jadi selangkah lebih jago mengatur keuangan dan memenuhi kebutuhan keluarga, pribadi dan orang tua. Jago ada untuk menemani setiap langkahmu.
Aplikasi Jago bisa diunduh di sini bagi yang belum punya. Sesudahnya, kamu bisa melanjutkan pendaftaran akun Jago konvensional atau akun Jago Syariah sesuai preferensi.