Depok, 18 Agustus 2023 – PT Bank Jago Tbk berpartisipasi dalam acara Orientasi Pengenalan Kampus (OPK) mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) tahun ajaran 2023/2024.
Irene Santoso, Head of Consumer Business Customer Value Management PT Bank Jago Tbk, di hadapan sekitar 850 mahasiswa baru FEB UI menjelaskan perkembangan dan tantangan industri perbankan di era digital saat ini. Antara lain menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan yang mudah dan aman, serta memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dan mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi.
Bank Jago merupakan salah satu pionir bank berbasis teknologi yang dibangun dengan memperhatikan tren gaya hidup dan potensi demografi Indonesia yang didominasi oleh konsumen usia muda dan melek internet.
“Dalam beberapa tahun ke depan, akan ada ekspansi yang signifikan dalam kelas konsumen di Indonesia. Diperkirakan akan ada tambahan sekitar 70 juta orang untuk kelas menengah dari 2020-2030,” jelasnya dalam sesi kuliah umum di kampus FEB UI, Depok, Jumat (18/08/2023).
Dia mengatakan ada peluang bagi bank digital untuk mengubah pengalaman konsumen yang saat ini didominasi oleh kaum muda yang punya kemauan tinggi untuk menggunakan layanan keuangan dan pembelian melalui saluran elektronik. Caranya, bank digital menghadirkan fitur atau produk layanan keuangan online yang mudah dan aman, mulai dari pembukaan rekening hingga transaksi keuangan, serta diawasi layaknya bank konvensional.
Menurutnya, ada tiga tahapan atau jenis bank digital. Pertama, bank konvensional yang menggabungkan operasional melalui kantor cabang dengan fitur mobile banking untuk memfasilitasi transaksi dan mengelola rekening nasabah. Kedua, pseudo digital bank yang beroperasi sebagai pilihan produk online dari bank konvensional, dengan sistem yang tidak terpisah dari produk dan layanan bank lain. Ketiga, digital bank yang sepenuhnya mengandalkan proses online untuk seluruh transaksi nasabah–mulai dari pembukaan rekening, tanpa melalui kantor cabang fisik.
“Bank Jago adalah model yang ketiga. Seluruh prosesnya serba digital, fitur dan layanannya bisa diakses kapanpun dan dimana saja dalam 24 jam tujuh hari,” jelas Irene.
Irene menerangkan Bank Jago dikembangkan sebagai bank berbasis teknologi yang kuat dan inovatif untuk melayani kebutuhan nasabah di segmen pasar ritel (consumer), usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta mass market. Hal ini sesuai dengan komitmen dan aspirasi Perseroan untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta insan melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan, melalui produk dan layanan perbankan yang dapat tertanam dalam ekosistem digital.
“Melalui Aplikasi Jago, calon nasabah dapat membuka rekening dan mengelola keuangan hanya melalui smartphone, tanpa harus melalui tahapan proses administrasi yang panjang di kantor cabang,” jelasnya.
Terkait lingkungan kerja, Irene mengungkapkan, Bank Jago berisi orang-orang ahli dalam bidangnya, tidak hanya perbankan. Bank berbasis teknologi ini selalu mencari talenta baru yang ingin menyumbangkan ide pada produk dan layanan unggulan baru.
“Jago adalah kombinasi antara budaya startup dengan strategi bisnis bank yang berkelanjutan,” tegasnya.
Bank Jago percaya bahwa keberagaman merupakan pendorong untuk berinovasi. “Dengan berbagai keahlian dan latar belakang, setiap Jagoan hadir untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman unik mereka,” lanjut Irene.
Acara OPK mahasiswa baru FEB UI berlangsung interaktif, dengan audiens bersemangat bertanya mulai dari dinamika dan ekonomi makro hingga urgensi nasabah bank umum migrasi ke bank digital.
